Bursa Amerika bertumbangan dan makin "murung", imbasnya Rupiah dibuka anjlok ke level 9,100, bursa saham Amerika tadi malam ditutup melemah signifikan sekitar 2.5, penyebab utamanya karena penurunan rating 3 bank besar AS yakni Bank of America, Citigroup dan Wells Fargo & Co. oleh Moodys.
Pesimisme pelaku pasar makin kuat seiring pernyataan The Fed bahwa ekonomi AS berada dalam resiko perlambatan meski kemudian diikuti dengan kebijakan stimulus pembelian SUN bertenor panjang senilai US$400 miliar untuk menekan suku bunga pinjaman di AS.
Untuk harga komoditas melanjutkan koreksinya dengan harga minyak terkoreksi ke level US$85.9/barel diikuti harga metal dunia seperti Nikel -3.8% dan Timah -4.4%.
Hari ini Bursa Asia dibuka melemah signifikan pagi ini dengan Hangseng dan Kospi terkoreksi sekitar 3% seiring sentimen negatif dari bursa AS dan diperparah dengan koreksi signifikan yang terjadi di pasar valas di Asia seperti Won Korea -2.2%.
Mata uang tercinta kita Rupiah pagi ini dibuka melemah signifikan ke level Rp9,100/US$ (+3.3%). Prediksi IHSG sendiri hari ini kembali mengalami tekanan koreksi seiring sentimen negatif dari bursa global dan diperparah oleh pelemahan tajam nilai tukar Rupiah pagi ini. Beberapa sektor yang sensitif terhadap nilai tukar seperti ASII, UNTR dan beberapa saham sektor consumer seperti KLBF, INDF, UNVR diperkirakan akan melemah. Support indeks berada di level 3,600.
No comments:
Post a Comment