World Bank atau lebih dikenal Bank Dunia memaparkan bahwa dampak sistemik dari krisis keuangan global sudah sangat dekat dengan Indonesia. Indikasi ini terbaca dari pemaparan Perkembangan Triwulanan Ekonomi Indonesia Selasa kemarin 11/10/2011. Menurut Bank Dunia dampak dari krisis tersebut akan masuk ke Indonesia melalui tiga jalur utama, yaitu perdagangan, aliran modal dan sektor perbankan. Berikut tiga point penting keuangan Indonesia yang disoroti Bank Dunia secara khusus adalah:
• Pasar modal. Terhitung sejak 1 Agustus – 27 September 2011 IHSG tercatat telah mengalami penurunan sebesar 17,2%. Secara Year to Date, IHSG telah mengalami penurunan sebesar 11,72%. Capital outflow dari pasar modal Indonesia sendiri selama Agustus mencapai USD 1 miliar, namun di bulan September investor asing sudah kembali mencatatkan nett buy sebesar IDR 2 triliun.
• Tekanan terhadap Rupiah. Terhitung selama rentang waktu 1 Agustus – 27 Spetember 2011, Rupiah telah terdepresiasi sebesar 5% terhadap USD. Meskipun depresiasi tersebut tidak sebesar negara-negara lain akibat intervensi Bank Indonesia, namun penurunan tersebut tetap dinilai Bank Dunia sebagai salah satu efek sistemik dari krisis keuangan global di Indonesia.
• Obligasi Negara dan SBI. Bank Dunia menilai penghapusan SBI bertenor satu bulan dan memperpanjang masa kepemilikan SBI bertenor 6 bulan merupakan salah satu pemicu derasnya capital outflow. Seiring dengan krisis keuangan global, tercatat selama September terjadi nett sell pada bonds market Indonesia sebesar IDR 29 triliun.
No comments:
Post a Comment