Pemerintah China akan memberikan kredit lunak atau prefencial export buyer credit sebesar USD 1 miliar, dan pagu pendanaan komersial sebesar USD 8 miliar kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan industri di Tanah Air. Pihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT) juga memimpin delegasi promosi investasi yang akan menandatangani kesepakatan komersial sebesar USD 10 miliar dengan pihak Indonesia.
Bagaimana respon Pemerintah Indonesia??, Pemerintah meyakini bahwa melalui usaha kedua belah pihak tujuan perdagangan bilateral mencapai USD 80 milliar di 2014 akan dapat terpenuhi. Kedua pihak pun menetapkan untuk mengadakan pertemuan secara periodik antara pemimpin kedua negara dan mengadakan dialog strategis hingga wakil perdana menteri. Kita harus memanfaatkan mekanisme tersebut untuk memperkuat komunikasi persatuan dan koordinasi dan memanfaatkan kesempatan guna memelihara kepentingan bersama. Meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan merupakan titik berat dalam pertemuan RRT dengan Indonesia.
Kembali ke China, Menurut Perdana Menteri RRT, kedua belah pihak harus mengembangkan kedua negara supaya saling menguntungkan. Selain itu juga mendirikan kerja sama maritim dan akan mengalirkan dana sebesar 1 miliar yuan sebagai dana operasi. Industrial and Commercial Bank of China Ltd (ICBC) dan Bank of China Limited (BOC) berkomitmen memberikan pinjaman bagi investor asal China yang akan menanamkan modalnya di Indonesia.
Jadi bantuan pinjaman yang akan diberikan adalah sekitar USD 4 miliar. ICBC dan BOC akan menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Indonesia melalui Direktorat Jenderal Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin). MoU pertama adalah antara Kemenperin dengan Teknologi Informasi China untuk mempromosikan kerja sama dan kemitraan industri dan teknologi di bidang peralatan dan manufaktur, manajemen, dan riset pengembangan kedua negara.
Lalu kemudian, MoU kedua adalah antara Kemenperin dan Sany Heavy Industry Co Ltd untuk mengoptimalkan produk lokal serta pemanfaatan balai besar penelitian dan sekolah-sekolah milik Kemenperin. Sedangkan, Sany dapat memanfaatkan untuk meningkatkan sumber daya manusia. MoU ketiga akan ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kemenperin dan BOC untuk membantu investasi dan modal kerja pembiayaan usaha sektor industri. Selain itu, juga akan ada kerja sama pengaturan teknis oleh Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional Kemenperin dan ICBC, Jadi dengan mengkilapnya pesona masa depan Perekonomian Indonesia di masa mendatang, patutlah kita tetap menjaga rasa optimisme terhadap kondisi makro ekonomi Indonesia di masa mendatang
No comments:
Post a Comment