Dari sesi perdagangan forex global kemarin, Bank Sentral China kembali turun tangan untuk mengatasi pelemahan nilai tukar domestik di awal tahun. Selain menyuntik dana segar ke sistem keuangan, PBOC juga masuk ke pasar uang hari ini untuk membendung volatilitas kurs. Bank Sentral China terlebih dahulu menyuntik uang 130 miliar Yuan ($19,9 miliar) dalam bentuk dana jangka pendek ke dalam sistem keuangannya. Injeksi dana dilakukan untuk meredam kepanikan investor pasca aksi jual saham besar-besaran kemarin. People's Bank of China (PBOC) menawarkan dana dalam bentuk stimulan yang biasa dikenal dengan repo 7-hari dengan suku bunga 2,25%. Sementara itu, Yen sebagai safe heaven mengalami penguatan terhadap Major currency seiring dengan melemahnya indeks Nikkei Futures yang tertekan lebih dari 1% mengikuti pergerakan bursa global yang masih meragukan dari PBOC. Disamping Euro yang juga melemah terhadap Yen karena inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi di 0.3%, dimana dari data Consumer Price Index yang masih melaju 0.2% dibanding tahun sebelumnya.
Rilis data penting untuk hari ini (survey/prior) :
- Caixin China PMI Services (-/51.2)
- Caixin China PMI Composite (-/50.5)
- US Non Farm Employment Changes (193 K/217 K)
- US Trade Balance ( -44 B/ -43.9 B)
Dari pasar domestik, Rupiah berbalik menghantam Dollar AS pada hari Selasa, Nilai tukar Rupiah bergerak menguat sebesar 79 poin menjadi Rp13.864 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.943 per dolar AS . Selain pengaruh pasar saham Chinafaktor lainnya adalah langkah pemerintah Infonesia menurunkan harga BBM bersubsidi dinilai dapat memicu optimisme konsumen untuk meningkatkan pengeluarannya yang sekaligus diharapkan dapat menggenjot perekonomian. Mayoritas harga SUN diperdagangkan mixed, dimana SUN benchmark FR53 (5 tahun) dan FR73 (15 tahun) menguat 25-60 bps, sementara SUN benchmark lainnya ditutup melemah 15-20 bps. Pada lelang SBN yang diselenggarakan kementrian keuangan hari ini, dari incoming bid sebesar IDR 26.2 T, total yang dimenangkan sebesar 12 T sesuai target indikatif awal, dimana para pelaku pasar masih bersikap wait and see terkait kondisi global di awal tahun sehingga bid lelang perdana di awal tahun tidak terlalu agresif. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 4,557.82 atau menguat 31.90 poin setara +0.7%. Dari bursa regional, indeks Hangseng melemah 138.40 poin (-0.65%) menjadi 21,188.72, indeks Nikkei melemah 76.96 poin (-0.42%) menjadi 18,374, dan Strait times melemah -1.74% (-0.06%) menjadi 2,834.23.
No comments:
Post a Comment